AroundMaps Logo
Search
Add Listing

About Dayah Raudhatul Ma'arif Cot Trueng

Halaman Resmi
Lembaga Pendidikan Islam
DAYAH RAUDHATUL MA'ARIF
Cot Trueng - Muara Batu - Aceh Utara

http://raudhatulmaarif.com/

Tags

Description

Facebook resmi Lembaga Pendidikan Islam Dayah Raudhatul Ma'arif, Cot Trueng, Muara Batu, Aceh Utara.


Profil Lengkap Dayah Raudhatul Ma'arif

Raudhatul Ma’arif adalah sebuah lembaga pendidikan Islam (dayah) yang terletak di komplek Mesjid Al-Akmal Desa Cot Trueng, Kemukiman Bungkaih, Kecamatan Muara Batu, Kabupaten Aceh Utara, Propinsi Aceh. Dayah ini didirikan pada tahun 1946 dibawah pimpinan Tgk Abu Bakar (Abu Cot Kuta, wafat 1969). Setelah sempat vakum selama lebih kurang 23 tahun, Dayah Raudhatul Ma’arif kembali diresmikan pada tanggal 21 Juni 1993 M bertepatan dengan 1 Muharram 1414 H dibawah pimpinan Teungku H Muhammad Amin Daud (Ayah Cottrueng) yang merupakan cucu Abu Cot Kuta. Dibawah kepemimpinan beliau, dayah Raudhatul Ma’arif berkembang sangat maju dan pesat, tercatat hingga sekarang santri yang mondok berjumlah lebih kurang 1700 santri yang berasal dari dalam dan luar aceh.

Mesjid tua yang berada di dalam perkarangan dayah Raudhatul Ma’arif didirikan oleh Teuku Bentara Keumangan seorang Ulee Balang dari Keumangan Pidie, sekitar tahun 1812 M. Di dalam komplek masjid inilah, kegiatan pengajian dilaksanakan. Dari generasi ke generasi pengajian di komplek mesjid tersebut terus berlanjut, walau sempat terjadi pasang surut ketika agresi Kolonial Belanda berkecamuk. Hingga di akhir penjajahan Jepang tercatat dua orang ulama yang mengajar di mesjid Cot Trueng, yaitu Teungku H. Muhammad Syam yang terkenal dengan panggilan Teungku Di Lhokweng, kemudian diteruskan oleh Teungku Abdullah Geuchik Paneuk yang merupakan putera daerah Cot Trueng.
Setelah itu, kegiatan pengajian di Masjid Cottrueng mengalami kevakuman, sehingga pada tahun 1946 M, masyarakat kemesjidan Cottrueng menjemput seorang ulama besar pada masa itu yaitu Teungku Abubakar yang terkenal dengan panggilan Abu Cot Kuta, yang berasal dari Cot Kuta-Sawang, (pada waktu itu beliau sudah mendirikan dayah di Krueng Mane mulai tahun 1934 M) untuk mengaktifkan kembali pengajian di komplek mesjid Cottrueng. Sehingga pada saat itu diresmikan Lembaga Pendidikan Islam Dayah Raudhatul Ma’arif. Di bawah kepemimpinan Abu Cot Kuta Dayah Raudhatul Ma’arif ini telah banyak menghasilkan alumni–alumni yang sebagian dari mereka bisa melanjutkan studinya, baik didalam negeri maupun diluar negeri. Ada pula yang bekerja di Instansi Pemerintahan, berwiraswasta dan ada pula yang membuka cabang Pesantren di tempatnya masing-masing.

Setelah beliau wafat pada tahun 1969 M, lembaga ini terhenti sebagai sebuah dayah yang dikunjungi santri dari luar daerah, karena tidak ada pimpinan yang dapat meneruskannya namun begitu pengajian di Lembaga Pendidikan ini terus berlanjut sebagaimana sebelum kehadiran Abu Cot Kuta ke Cot Trueng. Setelah Abu Cot Kuta tiada, pengajian dilanjutkan oleh Tgk M Thaib Yusan Geurugok sekitar dua tahun, beliau merupakan guru pembantu semasa Abu Cot Kuta. Kemudian diteruskan oleh Tgk Ishaq Ali. Kemudian dilanjutkan oleh Tgk M Yusuf Ben Cut keduanya merupakan putera Cot Trueng.
Pada tahun 1993 M, Keinginan masyarakat Kemesjidan Cot Trueng untuk menghidupkan kembali Dayah Raudhatul Ma’arif semakin besar setelah adanya harapan pimpinan masa depan dayah tersebut, yaitu Tgk Muhammad Amin Daud yang merupakan cucu almarhum Abu Cot Kuta. Pada saat itu Tgk M Amin Daud sudah menjadi guru senior didayah MUDI Samalanga. Maka atas kesepakatan pemuka masyarakat Kemesjidan Cot Trueng dan para alumni diresmikanlah kembali Dayah Raudhatul Ma’arif pada tanggal 21 Juni 1993 M bertepatan dengan 1 Muharram 1414 H dibawah pimpinan Teungku H Muhammad Amin Daud.

Semasa kepemimpinan Tgk H. M Amin Daud yang biasa dipanggil dengan Ayah Cot Trueng, nama Dayah Raudhatul Ma’arif ditambahlah dengan kata-kata Al-‘Aziziyyah diujungnya sehingga menjadi Dayah Raudhatul Ma’arif Al-‘Aziziyyah dikarenakan Ayah Cot Trueng adalah alumni dayah MUDI Samalanga. Dibawah kepemimpinan beliau ruh Abu Cot Kuta terasa hidup kembali di Cot Trueng, sehingga Dayah Raudhatul Ma’arif Al-‘Aziziyyah menjadi dayah yang maju dan terkenal. Sehingga saat ini dayah ini memiliki memiliki santri lebih kurang 1700 orang yang berasal dari Aceh dan luar Aceh bahkan dari luar negeri.

Situs Resmi:

Www.raudhatulmaarif.com
Twitter: @LPI_RAMA
Instagram: @lpi_rama

Map

Add Reviews & Rate item

Your rating for this listing :