Seiring berkembangnya jaman, orang muda Katolik sering mendapatkan label yang menggambarkan bahwa mereka tidak peduli terhadap iman mereka. Pernyataan tersebut ada benarnya, namun hal ini bukan berarti bahwa mereka tidak perlu memahami mengenai iman mereka. Di samping itu, pendekatan katekese terhadap orang muda di Gereja Katolik berangsur-angsur mulai pudar. Banyak sekali ketidak-tahuan orang muda Katolik terhadap “identitas” mereka, sehingga iman mereka mudah terguncang terhadap serangan-serangan dari luar. Seperti peribahasa: Tak kenal maka tak sayang, banyak orang muda Katolik yang sebelum mengenal keindahan iman mereka, berpaling ke gereja lain. Kita sudah tidak terkejut bila mendengar orang muda Katolik yang berpendapat bahwa: Gereja Katolik kuno dan membosankan, serta mereka merasa tidak bertumbuh dalam iman.

Sekarang ini, Gereja Katolik pun sudah melihat permasalahan ini dan mulai mengambil langkah dalam hal pembinaan katekese bagi orang muda Katolik sebagai jawabannya. Menjelang World Youth Day 2011, Paus Benediktus XVI menyatakan: “Beberapa orang mengatakan bahwa orang muda sekarang ini tidak tertarik terhadap katekese, tetapi saya tidak percaya terhadap pernyataan tersebut dan saya yakin bahwa saya benar. Mereka tidak seburuk apa yang dipikirkan orang; orang muda sebenarnya ingin tahu tentang kebenaran hidup mereka.” Dari pernyataan ini, dapat terlihat bahwa katekese merupakan hal yang penting dalam pertumbuhan iman orang muda Katolik. Dilatar-belakangi oleh hal ini, kita pun sebagai orang muda Katolik, perlu menyadari akan pentingnya mengenal dan mengasihi iman Katolik kita.

Komunitas ini bermula dari sekelompok anak muda Katolik dari sekolah non-Katolik, yang telah dimulai sejak Mei 2011 hingga sekarang, dilatar-belakangi oleh kerinduan untuk membangun wadah bagi orang muda guna memupuk pengetahuan akan iman berdasarkan ajaran-ajaran Gereja Katolik. Mengingat bahwa kami pun kerap mendapat tekanan dari lingkungan sekitar kami, yang sempat membuat kami goyah dan mempertanyakan iman Gereja. Namun, setelah mempelajari keindahan iman Katolik berdasarkan ajaran-ajaran Gereja, mata kami pun terbuka dan membuat kami semakin rindu untuk mempelajari lebih mengenai ajaran Gereja, serta membagikan kebenaran ini kepada sesama orang muda Katolik. Pada akhirnya, kami memutuskan untuk bertolak ke tempat yang lebih dalam, dan memberanikan diri memulai karya kerasulan ini di Paroki Regina Caeli.