" Menurut beberapa catatan, sebenarnya Menara ini berdiri dulu baru mesjidnya.Ini dikarenakan menara ini masjid ini dulu fungsinya adalah menara mercusuar,dikala pelabuhan Semarang masih berada di “Kleine Boom”, di sekitaran sleko-jembatan berok. Pasca diresmikannya kali baru, pelabuhan pun berpindah, dan mercusuar juga turut berpindah, digantikan dengan ukuran yang lebih besar dan lebih tinggi oleh Mercusuar Willem III yang dibangun tahun 1883. Kemudian, bangunan mercusuar beserta kantor pelabuhan dialihfungsikan sebagai menara dan Masjid oleh warga sekitar. Itulah mengapa bentuk bangunan utama masjid ini tidak seperti bentuk masjid pada umumnya. "
01 June 2023
Anynomous
" Masjid Menara Layur ini dahulu disebut adalah kantor syahbandar di sekitaran kampung Melayu Semarang. Tujuanya untuk mengawasi kapal-kapal yang akan masuk Semarang selain melalui Sleko.
Menara yang saat ini digunakan sebagai menara adzan, dahulu adalah mercusuar untuk mengarahkan jalur kapal. Bangunan masjid sendiri berbeda dengan masjid lainya, yakni atap bertumpang 3 dengan konstruksi bangunan Jawa.
Tahun 1743 kampung Layur ini ditempati oleh orang-orang dari Yaman, Pakistan dan India. Awalnya adalah berdagang kemudian menetap di Semarang dan mendirikan komunitas Arab di Layur Semarang.
Bahkan Masjid Menara Layur ini menjadi pusat utama kekuatan etnis Arab dan Melayu. Sekaligus bukti kejayaan bisnis yang mereka rintis. Setelah berhasil mendirikan pemukiman mereka merasa kurang tempat ibadah, akhirnya masjid Menara ini yang menjadi bukti tradisi jazirah Arab di Semarang.
Keberadaan etnis Arab disini juga pernah digunakan sebagai alat propaganda oleh Belanda, yakni penolakan pembangunan klenteng oleh orang Tionghoa. Pada kenyataanya banyak orang Melayu dan Arab yang ikut serta pendirian klenteng.
Saat ini masjid dengan konstruksi lantai 2 ini, pada bagian lantai 1 sudah tenggelam oleh air rob pantai utara. Konstruksi lantai 2 dengan lantai kayu akhirnya diganti dengan lantai biasa. Dan lantai 1 sudah tidak dapat diakses sama sekali. "
09 May 2023
Anynomous
" Cukup unik/antik, arsitektur n warna menarik, sayangnya tidak digunakan tuk sholat jumat "
06 March 2023
Anynomous
" Masjid nya unik, trmasuk cagar budaya "
12 October 2023
Anynomous
" USED to be the watch tower in Dutch colonialization era. Then used as minaret for mosque. "
11 July 2023
Anynomous
" Wajib ke sini kalau pas puasa. Wisata religi. Masjid yang sudah masuk dalam daftar cagar budaya "
Anynomous
" Menurut beberapa catatan, sebenarnya Menara ini berdiri dulu baru mesjidnya.Ini dikarenakan menara ini masjid ini dulu fungsinya adalah menara mercusuar,dikala pelabuhan Semarang masih berada di “Kleine Boom”, di sekitaran sleko-jembatan berok. Pasca diresmikannya kali baru, pelabuhan pun berpindah, dan mercusuar juga turut berpindah, digantikan dengan ukuran yang lebih besar dan lebih tinggi oleh Mercusuar Willem III yang dibangun tahun 1883. Kemudian, bangunan mercusuar beserta kantor pelabuhan dialihfungsikan sebagai menara dan Masjid oleh warga sekitar. Itulah mengapa bentuk bangunan utama masjid ini tidak seperti bentuk masjid pada umumnya. "
01 June 2023Anynomous
" Masjid Menara Layur ini dahulu disebut adalah kantor syahbandar di sekitaran kampung Melayu Semarang. Tujuanya untuk mengawasi kapal-kapal yang akan masuk Semarang selain melalui Sleko.
09 May 2023Menara yang saat ini digunakan sebagai menara adzan, dahulu adalah mercusuar untuk mengarahkan jalur kapal. Bangunan masjid sendiri berbeda dengan masjid lainya, yakni atap bertumpang 3 dengan konstruksi bangunan Jawa.
Tahun 1743 kampung Layur ini ditempati oleh orang-orang dari Yaman, Pakistan dan India. Awalnya adalah berdagang kemudian menetap di Semarang dan mendirikan komunitas Arab di Layur Semarang.
Bahkan Masjid Menara Layur ini menjadi pusat utama kekuatan etnis Arab dan Melayu. Sekaligus bukti kejayaan bisnis yang mereka rintis. Setelah berhasil mendirikan pemukiman mereka merasa kurang tempat ibadah, akhirnya masjid Menara ini yang menjadi bukti tradisi jazirah Arab di Semarang.
Keberadaan etnis Arab disini juga pernah digunakan sebagai alat propaganda oleh Belanda, yakni penolakan pembangunan klenteng oleh orang Tionghoa. Pada kenyataanya banyak orang Melayu dan Arab yang ikut serta pendirian klenteng.
Saat ini masjid dengan konstruksi lantai 2 ini, pada bagian lantai 1 sudah tenggelam oleh air rob pantai utara. Konstruksi lantai 2 dengan lantai kayu akhirnya diganti dengan lantai biasa. Dan lantai 1 sudah tidak dapat diakses sama sekali. "
Anynomous
" Cukup unik/antik, arsitektur n warna menarik, sayangnya tidak digunakan tuk sholat jumat "
06 March 2023Anynomous
" Masjid nya unik, trmasuk cagar budaya "
12 October 2023Anynomous
" USED to be the watch tower in Dutch colonialization era. Then used as minaret for mosque. "
11 July 2023Anynomous
" Wajib ke sini kalau pas puasa. Wisata religi. Masjid yang sudah masuk dalam daftar cagar budaya "
22 June 2023