BIL - Bandara Internasional Lombok
About BIL - Bandara Internasional Lombok
Lombok International Airport
Bandara Internasional Lombok - BIL
(Kode IATA: LOP ; ICAO: WADL)
Jl. Raya Tanak Awu, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Indonesia
Telp: +62370-6157000
Fax : +62370-6157010
Email: admin@lombok-airport.co.id
Tags
Bandara Internasional Lombok adalah Bandara domestik dan internasional yang berlokasi di Kab. Lombok Tengah, NTB. Bandara ini dioperasikan oleh PT Angkasa Pura I. dan dibuka pertama kali pada tanggal 1 Oktober 2011 untuk menggantikan fungsi dari Bandara Selaparang Mataram.
Terletak persis di jantung pulau "eksotik" Lombok tepatnya di Jalan Tanak Awu. Melayani penerbangan domestik maupun international. Maskapai yang melayani rute domestik seperti Garuda Indonesia, Merpati, Lion Air, Wings Air, Batavia Air, Trigana Air. Rute internasional dilayani oleh Silk Air.
Pada tanggal 20 Oktober 2011 Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan bandara ini. Arsitektur bandara ini memiliki ciri khas rumah adat sasak, namun tentu saja menggunakan bahan-bahan modern baja galvanis.
Bandara Internasional Lombok (BIL) memiliki beberapa nama yang diusulkan. Pada bulan Januari 2009 hasil jajak pendapat publik yang dilakukan di Lombok menunjukkan bahwa Bandara Internasional Lombok (BIL) dipilih oleh 40,4% responden, Bandara Internasional Sasak (BIS) 20%, Bandara Internasional Rinjani (BIR) 46 16,7%, Bandara Internasional Mandalika (BIM) 10,9%, Bandara Internasional Selaparang (SIA) 8%, Bandara Internasional Pejanggik (PIA) 2,9%, dan Bandara Internasional Arya Banjar rapuh (ABGIA).
Lokasi Bandara Internasional Lombok di Tanak Awu, Kabupaten Lombok Tengah, Lombok, Indonesia, barat daya Kota Mataramibukota provinsi Nusa Tenggara Barat dan beberapa kilometer barat daya dari kota kecil Praya. Bandara ini dibangun diatas lahan seluas 550 hektar yang menelan biaya Rp.625 milyar (US$73.100.000).
Ketika Bandara Internasional Lombok beroperasional semua jadwal penerbangan yang ada di Bandara Selaparang Lombok dipindahkan ke bandara baru. Dikarenakan Bandara Selaparang tidak bisa didarati pesawat berbadan lebar maka diharapkan bahwa pelayanan internasional dan domestik akan segera melengkapi rute untuk pesawat berbadan lebar yang tidak bisa mendarat di Ampenan.