Stasiun Meteorologi Kelas 1 Frans Kasiepo Biak
About Stasiun Meteorologi Kelas 1 Frans Kasiepo Biak
Memberikan informasi cuaca bagi masyarakat Biak dan sekitarnya
Tags
Tepatnya tanggal 1 Mei 1963 terjadi peristiwa penyerahan Irian Barat dari UNTEA (United Nations Temporary Executive Authority) kepada Pemerintah Indonesia. Mulai saat itu Irian Barat resmi menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, termasuk Instansi meteorologi. Setelah penyerahan, Instansi Meteorologi di Irian Barat bernama Urusan Meteorologi dan Geofisik Kotabaru Irian Barat yang ada di dalam Dinas Perhubungan dan Pengangkutan. Pada waktu itu di Irian Barat terdapat 11 Stasiun Meteorologi Sinoptik, yakni Mokmer (Biak), Manokwari, Jefman (sorong) ada dua stasiun di pulau dan di daratan besar, Kokonao, Fak-Fak, Nabire, Sentani, Wamena, Mopah (Merauke), Tanahmerah, Mapia. Mapia adalah satu-satunya stasiun meteorologi yang letaknya di pulau kecil (pulau Mapia) dekat khatulistiwa sebelah utara Biak. Stasiun tersebut tidak tetap. Petugasnya dikirim dari Biak setiap tiga bulan sekali diadakan pergantian. Tetapi pada tahun 1964 tidak lagi beroperasi karena tidak ada lagi kapal dari Biak ke Mapia. Selain stasiun meteorologi juga ada stasiun pengamatan klimatologi, yakni di Nabire, Genyem, Mindiptanah, Sarmi, Wagete, dan stasiun pengamatan hujan sebanyak sekitar 80 lokasi. Stasiun meteorologi Biak terletak di lapangan terbang Mokmer, dilengkapi dengan radar cuaca dan radar angin.