AroundMaps Logo
Search
Add Listing

About Sanggar Latah Tuah Uin Suska Riau

BIAR LATAH ASAL BERTUAH, DARIPADA DIAM SERIBU BAHASA

INDAH MENURUT ESTETIKA, BAIK MENURUT ETIKA, BENAR MENURUT AGAMA.

Tags

Description

PROFIL SANGGAR LATAH TUAH

Sanggar Latah Tuah adalah salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), yang berada dan bernaung dibawah sebuah institusi pendidikan yang bernama Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Sanggar Latah Tuah berdiri pada tanggal 23 Oktober 1996, sejak awal berdirinya hingga saat ini Sanggar Latah Tuah berdomisili dijalan KH. Ahmad Dahlan No. 94 Sukajadi Pekanbaru Riau.
Sejak awal berdirinya Sanggar Latah Tuah berkiprah dalam berbagai bidang seni, salah satunya adalah bidang teater sehingga wajar jika Sanggar Latah Tuah pernah meraih penghargaan sebagai juara umum dua kali pada Festival Panggung Penerangan Se-Riau dan tiga kali berturut-turut pada Festival Teater Se-Riau.
Hingga kini Sanggar Latah Tuah tetap menjadi kelompok teater yang diperhitungkan terutama Provinsi Riau, hal ini bisa terjadi karena keseriusan dan kesungguhan Sanggar Latah Tuah dalam membina dan menempa diri baik dikalangan pengurus maupun para anggotanya yang memang betul-betul mempunyai keinginan untuk menghidupkan gerai kehidupan teater khususnya di Propinsi Riau.
Berkat keseriusan Sanggar Latah Tuah serta bimbingan dan dorongan dari seorang pembina, maka tidak heran jika Sanggar Latah Tuah telah turut serta melahirkan tokoh-tokoh teater terkemuka di Provinsi Riau, sehingga media massa telah pula turut menobatkan seorang pembina Sanggar Latah Tuah sebagai Sultan Teater Riau. (10 Tahun perjalanan Latah Tuah, 2006 : 1)
A. Sejarah Umum Berdiri Sanggar Latah Tuah
Keinginan mendirikan sanggar ini berawal dari kegiatan OSPEK tahun 1996 yang ditaja oleh SMI (Senat Mahasiswa Institut) IAIN Susqa Pekanbaru, selanjutnya atas anjuran Drs. Ahmad Dharmawi salah seorang dosen IAIN Suska sekaligus sebagai seniman Riau, agar dapat dibentuk wadah menampung aspirasi kreatifitas berkesenian.
Maka berdasarkan hal tersebut, atas inisiatif saudara Herry Budiman (Kabid Seni dan Olahraga SMI) Ramon Damora (Syari’ah), Wahyu Kurniawan (Ushuluddin), Zulfan Amrin, Erzansyah Riau (Ushuluddin), Kunni Masrohanti, Saidul Tombang (Syari’ah), Rinni Dianti Hasan (Tarbiyah), bersepakat untuk membentuk sebuah sanggar.
Pada tanggal 23 Oktober 1996 diadakan rapat untuk membentuk kepengurusan dan nama wadah kesenian ini bersama rekan mahasiswa lainnya. Berbagai nama diusulkan, diantaranya Sanggar Kalieng, Sanggar Sulthan, Sanggar Tuah, Sanggar Iqra’, Sanggar Latah dan lain sebagainya, dan dengan berbagai alasan yang dikemukakan maka disepakatilah nama wadah kesenian ini dengan nama Latah Tuah.
Perkataan Latah dalam masyarakat berarti meniru-niru sikap atau perbuatan orang. Menurut Herry Budiman Sanggar ini terbentuk hanya berlandaskan keinginan yang kuat ingin berbuat dan berkreatifitas dibidang kesenian. Sedangkan Tuah berarti Untung, menurut Zulfan Amrin ini terinspirasi dari gelar kota Pekanbaru sebagai Kota Bertuah dan pahlawan legendaris melayu yaitu Hang Tuah.
Sedangkan maksud dari Latah Tuah ialah Meniru-niru dalam kreatifitas yang akan mendatangkan untung, dengan landasan ide kreatif, dengan demikian berdasarkan Surat Keputusan No.71/A/KPTS/SM-IAIN/IX/1996. dengan memperhatikan program kerja Senat Mahasiswa Institut tahun 1996-1997, bahwa dalam rangka peningkatan dan pengembangan minat dan bakat serta daya kreatifitas mahasiswa terkhusus dalam bidang teater, maka terbentuklah Sanggar Latah Tuah. (10 Tahun perjalanan Latah Tuah, 2006: 2-3)
B. Motto, Visi dan Misi Sanggar Latah Tuah
Motto Sanggar Latah Tuah adalah sesuai dengan asal mula terbentuknya Sanggar dengan nama Latah Tuah yaitu “biar latah asal bertuah daripada diam seribu bahasa”.
Latah artinya meniru-niru sikap, perbuatan atau kebiasaan orang lain, atau menderita sakit syaraf yang suka meniru-niru tentang perbuatan orang lain.
Tuah artinya untung, bahagia. Maksud dari pada biar latah asal bertuah dari pada diam seribu bahasa adalah, meskipun yang dilakukan menurut sebahagian orang adalah sesuatu yang menyimpang namun sebenarnya tidak demikian, sebab mereka melakukan hal ini untuk mencari tuah (menjadikan sesuatu yang negatif menjadi sesuatu yang positif) aktivitas demikian dinilai lebih baik dari pada tidak melakukan apa-apa.
Visi Sanggar Latah Tuah adalah ingin menjadikan Sanggar Latah Tuah sebagai kiblat perteateran dan seni di Riau.
Sedangkan Misi Sanggar Latah Tuah ialah mengadakan hal-hal yang dapat menunjang agar tercapainya Sanggar Latah Tuah sebagai kiblat perteateran dan seni di Riau. Beberapa hal yang dilakukan untuk menunjang hal tersebut diantaranya adalah :
a. Mengadakan Latihan Rutin.
b. Mengadakan Kemah Teater.
c. Melaksanakan Instalasi Teater.
d. Mengikuti berbagai Festival Teater.
e. Menghadiri, berpartisipasi dan mengadakan berbagai Workshop tentang seni budaya melayu.
f. Melaksanakan berbagai pertunjukan baik di kampus maupun di luar kampus. (10 Tahun perjalanan Latah Tuah, 2006: 8-9)
C. Aktivitas dan Kreativitas Sanggar Latah Tuah
Sejak Sanggar Latah Tuah berdiri, aktivitas sanggar ini adalah latihan rutin tiga kali dalam seminggu, ikut dalam kegiatan seni di kampus dan Pekanbaru, Riau pada umumnya. Adapun bentuk kesenian yang di kembangkan di sanggar latah tuah adalah:
1. Teater
Pola teater yang di kembangkan di sanggar latah tuah adalah dari teater tradisi hingga teater modern, di samping itu juga di lakukan eksplorasi teater dalam bentuk eksperimentasi.
Dalam bidang teater, pementasan sanggar latah tuah di kenal dengan pola permainan individual dan kolosal dengan memasukkan berbagai unsur seni yang lainnya, seperti seni rupa, seni tari, seni musik, dan seni suara dalam pementasannya.
2. Sastra
Dalam bidang sastra yang dikembangkan oleh sanggar latah tuah adalah puisi, prosa dan visualisasi puisi, baik dalam bentuk penulisan, kelisanan (pembacaan) maupun pementasan.
3. Tari
Bidang tari yang di kembangkan adalah tari tradisional, kreasai dan juga kontemporer.
Bidang tari di sanggar latah tuah mengalami kemajuan kalau pada awalnya tarian hanya ditampilkan dalam pementasan kolosal namun sekarang ini cabang tari semakin banyak di dalami oleh anggotanya baik tari tadisional, kreasi maupun konteporer. Tidak hanya itu tari di sanggar ini sering mendapat tawaran penampilan dari berbagai golongan.
4. Musik
Dengan peralatan musik yang dimiliki sanggar latah tuah, dapat mengembangkan musik tradisional, kreasi, kolaborasi dan modern yang di gunakan untuk mendukung pementasan teater ataupun visualisasi puisi dan tari.
Adapun alat musik yang terdapat di sanggar ini diantaranya: gendang (bebano) gong, kompang, marwas, tambur, gendang silat, jimbe, gambus, biola, accordeon, orgen dan lain-lain
Musik di sanggar ini mengalami perkembangan di bandingkan beberapa tahun sebelumnya sehingga mereka sangat sering mendapatkan tawaran penampilan di berbagai tempat.
Saat ini musik di sanggar latah tuah semakin di perhitungkan, hingga sekarang ini sanggar latah tuah mendapat tawaran untuk mengisi musik melayu pada sebuah mata acara di TVRI Riau dalam acara Rona Melayu setiap hari jumat sore.
5. Sinema
Bidang sinema yang di kembangkan melalui kerjasama dengan pihak-pihak lain, dalam bidang ini beberapa anggota sanggar latah tuah sudah ada yang ikut dalam pembuatan sinetron.
6. Olah vocal dan paduan suara
Bidang olah vocal yang di kembangkan disanggar ini adalah lagu melayu dan Qosidah, sedangkan paduan suara sanggar latah tuah juga banyak mendapatkan tawaran untuk tampil paduan suara pada acara-acara tertentu oleh pihak atau golongan tertentu, dan sudah menjadi agenda rutin setiap kalinya UIN Suska Riau menggelar Wisuda, group paduan suara sanggar latah tuah tampil untuk menyanyikan lagu Indonesia raya, Himne dan March UIN
Selain aktivitas tersebut di atas, sanggar latah tuah juga menggelar beberapa kegiatan yang melibatkan anggota sanggar maupun masyarakat umum diantanya :
a. Kemah Teater dialam terbuka, berlokasi di berbagai tempat.
b. Instalasi Teater, baik di dalam kampus maupun di kota pekanbaru yang di lakukan untuk menempa mental dan apresiasi terutama bagi anggota baru.
c. Workshop Teater, yang melibatkan seniman-seniman Riau dan mengikutsertakan pelaku-pelaku seni dari berbagai daerah Riau.
d. Pembinaan rohani, melalui pembacaan yasin dan juga munasabah yang biasanya dilakukan pada malam hari.
e. Dokumentasi kesenian, berupa pengumpulan informasi dan berita tentang kesenian dari berbagai media lokal dan nasional yang umunya dalam bentuk kliping dan foto. (10 Tahun perjalanan Latah Tuah, 2006: 10-11)
D. Keanggotaan dan Kepengurusan
Anggota Sanggar Latah Tuah adalah Mahasiswa UIN Suska yang mendaftarkan diri menjadi anggota sanggar. Sanggar ini tidak membatasi untuk Mahasiswa UIN saja, siapa saja boleh bergabung baik itu mahasiswa dari universitas lain, pelajar maupun masyarakat umum asalkan mau mengikuti ketentuan dan aturan yang telah di tetapkan di sanggar ini.
Seperti yang tercantum dalam AD/ART Sanggar Latah Tuah bahwa anggotanya terdari dari :
a. Anggota biasa, adalah individu-individu yang terdaftar sebagai anggota.
b. Anggota luar biasa, adalah anggota yang sudah alumni dan masih terdaftar sebagai anggota, dan
c. Mereka yang tidak terdaftar dalam keanggotaan dan ikut serta berpartisipasi untuk sanggar ini disebut simpatisan.

Map

Add Reviews & Rate item

Your rating for this listing :

Help Us to Improve :