About Anomie Coffee
Halaman resmi dari Anomie Coffee
Tags
Anomie Coffee berdiri sejak 1,5 tahun yang lalu. Nama Anomie terinspirasi dari buah pemikiran Emile Durkheim yang mengacu pada kondisi norma yang terlalu ketat atau longgar sehingga menghadirkan keresahan dan kebingungan bagi individu yang berada pada kondisi itu. Lalu, apa keterkaitan antara keberadaan Anomie Coffee dengan konsep yang diajukan Durkheim itu?
Anomie adalah konsep yang relevan dengan keadaan masyarakat kontemporer seperti masa sekarang ini. Tidak mengherankan jika banyak di antara kita yang risau dan mengalami kebuntuan dalam memahami dan menjalani keseharian masing-masing. Anomie Coffee hadir sebagai upaya memfasilitasi teman-teman yang mungkin merasakan hal yang sama dan membutuhkan ruang diskusi. Dengan hidupnya ruang diskusi ini diharapkan dapat memberikan pemaknaan dan petunjuk yang membantu mengatasi kegelisahan teman-teman dalam kehidupan sehari-hari, ditemani kopi dari berbagai daerah di Indonesia.
Coffee and Knowledge: Satu yang Tak Lengkap Tanpa yang Lain
Di tengah-tengah masyarakat yang menunjukkan indikasi ketertarikan lebih terhadap kopi, Anomie Coffee hadir memberikan lebih dari sekadar kafein. Berawal dari ketertarikan pemilik terhadap Pengembangan Desa dan Kota (Urban and Rural Development), khususnya pada ranah pertanian, Anomie Coffee memberikan perhatian lebih pada semangat untuk mendukung petani dan kebun kopi agar lebih produktif. Usaha ini diwujudkan dengan perhatian Anomie Coffee pada proses pengolahan dan penyajian kopi.
Di Anomie Coffee, pelanggan dapat melihat pengolahan kopi mulai dari green bean, pemanggangan biji kopi, hingga menjadi bubuk serta penyajian kopi yang didukung dengan alat-alat terbaik. Proses ini dapat membantu Anomie dalam upaya mengedukasi pelanggan tentang proses kreatif pembuatan kopi. Anomie Coffee juga mendorong pelanggan untuk dapat merasakan pengalaman membuat kopi sendiri dibantu oleh barista yang kompeten.