Sahabat Wayang Ukur bukanlah pengelola Wayang Ukur melainkan adalah paguyuban non-profit, aktifitas ekspresi serta apresiasi para penggemar dan pecinta Wayang Ukur (fansclub sahaja) akan kemampuan-luar-biasa-nya dalam mengenalkan serta menghadirkan wayang klasik dalam suguhan kontemporer dengan tata visual berkelas yang dahsyat indah, akrab dengan jaman, dan mudah diterima oleh generasi masa kini yang semakin asing dengan keluhuran budaya bangsanya sendiri. Wayang Ukur adalah pembuka jalan untuk mengenal lebih dalam origin “Wayang” itu sendiri yang sarat makna spritualitas, budi pekerti, filosofi, sejarah peradaban, pakem-pakem, yang masing-masing tersebut tidak dijumpai (dimiliki) di tempat (bangsa) lain.

Sahabat Wayang Ukur juga ikut meneguhkan dan semakin menegaskan eksistensi Wayang Ukur ciptaan Ki Sigit Sukasman (penerima Bintang Budaya Parama Dharma tahun 2011 - tanda kehormatan yang dianugerahkan pemerintah Indonesia yaitu tanda kehormatan yang tertinggi bagi mereka yang berbudi pekerti baik serta berjasa besar di bidang budaya) sebagai kebanggaan nasional: percaya bahwa warisan pusaka dunia asal dari Indonesia yang ditetapkan oleh UNESCO pada 2003 ini suatu saat akan diperkenalkan secara intensif oleh Wayang Ukur dengan cara dipentaskan di berbagai belahan penjuru dunia dengan bahasa ibu masing-masing sehingga origin nuswantara; budaya asali-nya, budi pekerti-nya, nilai-nilai spiritual-nya, akan lebih dapat diterima secara utuh tanpa distorsi sinkritisme, bahkan boleh jadi pada satu masa nanti hal budi pekerti ini akan menjadi tren perilaku hidup seluruh bangsa-bangsa di dunia. Mimpi yang absurb tetapi pantas diperjuangkan dan jelas bisa dilakoni!